Minggu, 30 Mei 2010

INDONESIA BELUM AMAN DARI TERORIS

Sejak serangan bom pertama kali di Indonesia pada tahun 2000, Indonesia terus dikejutkan oleh berbagai aksi ledakan bom hingga tahun 2009 kemarin. Aksi ledakan bom yang dilakukan oleh sekelompok militant Jemaah Islamiyah yang memiliki ideoligi tersendiri atau yang biasa kita disebut dengan Teroris. Meski sebagian teroris Indonesia telah tertembak atau dihukum mati, bukan berarti ancaman ledakan bom yang juga akan usai. Setelah kematian Amrozi dkk, Noordin M. Top adalah orang yang paling dicari hingga kini. Ia merupakan salah satu otak dibalik serangan bom yang terjadi di Indonesia.

Selama Noordin masih belum dapat tertangkap, maka Indonesia belum dapat dikatakan aman dari aksi teroris, karena bibit-bibit baru teroris masih bermunculan,dan gejala mencuatnya aksi teror mulai mengancam. Apa yang terjadi di Aceh adalah contoh nyata. Jika aparat tidak siaga, mereka bisa siap melancarkan aksinya. Polisi hingga kini masih terus mencari dan siaga terhadap para teroris yang masih ada. Meskipun aparat kepolisian dengan dibantu densus 88 telah berhasil menangkap mati beberapa orang yang diduga teroris beberapa waktu lalu, namun belum dapat dikatakan tugas mereka telah sepenuhnya berhasil.

Dengan masih banyaknya aksi teror dan dengan tertangkapnya sejumlah orang yang diduga menjadi bagian dari tindakan teroris, juga masih terdapat banyak ruang-ruang bagi bersemainya tindakan-tindakan teror. Masih pula ada kesempatan yang besar bagi para pelaku teror untuk melakukan tindakan-tindakan terornya. Para pelaku terror hingga kini masih berkeliaran di tengah-tengah kita. Masih ada pelaku tindakan-tindakan terror yang belum terjamah. Hal inilah yang penting dan harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah, khususnya aparat kepolisian

Para pelaku terror, biasanya melakukan aksinya dengan hanya mengancam, hingga melancarkan serangan bom, dengan memanfaatkan momen-momen tertentu. Dengan bercerimin dari kejadian-kejadian yang telah terjadi di Negara Indonesia, maka bagaimanapun juga teroris harus diberantas dan diusut hingga tuntas. Jaringannya harus diselidiki hingga ke akar-akarnya. Seluruh tindakan yang dilakukan harus dijalankan, tidak saja oleh aparat kepolisian, namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat


YULIANI NOORSAFITRI (153080190)

Rabu, 26 Mei 2010

Teroris Harus Ditembak Mati?

Kepolisian Indonesia disibukkan lagi dengan penemuan atau penelusuran teroris. Kepolisian berhasil lagi menagkap teroris atau membekuk teroris di Carawang(Jakarta), Cikampek(Karawang) dan Sukoharjo (Jawa Tengah). Polisi menembak mati lima orang yang diduga teroris dan menagkap sejumlah orang tersangka teroris.

Kepolisian Indonesia mampu membokar sindikat jaringan terorisme di Indonesia, banyak tersangka terorisme yang ditangkap dan diadili. Walaupun pimpinan teroris indonesia Dr Azhari dan Nordin M Top sudah tertangkap atau terbunuh. Terorisme diIndonesia masih berkembang denagn cepat namun densus 88 mampu mematahkan atau melumpuhkan teroris diIndonesia, itu berarti Indonesia benar-benar mampu dan mau memberantas terorisme. Penembakan mati adalah langkah yang belakangan kerap diambil polisi dalam penggerebankan teroris dan langkah-langkah yang diambil polri dalam penggerebekan terorise sudah sesuai dengan prosedur,serta penembakan mati itu juga menjadi suntikan atau ancaman bagi orang-orang yang akan bergabung pada jaringan terorisme dan mengamankan masyarakat dari terorisme.
Ciska Permatasari (153080200)

Selasa, 25 Mei 2010

Haruskah Teroris Ditembak mati ??

Kini terorisme kembali mengalihkan perhatian masyarakat. Setelah media banyak menyajikan berita – berita tentang tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu banyak media yang menayangkan penggerebekan teroris oleh polisi di beberapa tempat di negeri ini. Yang paling baru adalah penggerebekan di Cawang ( Jakarta ), Cikampek ( Karawang ), dan Sukoharjo ( Jawa Tengah ). Dalam setiap penggerebekan tersebut selalu diwarnai dengan aksi penembakan yang dilakukan oleh polisi.

Penembakan mati dilakukan sebagai langkah yang diambil polisi dalam penggerebekan terorisme di Indonesia. Mereka menggunakan langkah ini untuk memberikan efek rasa takut pada orang – orang yang terlibat dalam aksi terorisme. Namun, yang perlu diketahui penembakan hingga berakibat matinya orang yang terlibat dalam jaringan terorisme justru dapat menutup pengungkapan jaringan teroris. Hal yang paling fatal lagi apabila pengungkapan tersebut tertutup hanya sampai disini maka bukan tidak mungkin jaringan terorisme akan semakin merajalela. Dan akan kembali meresahkan masyarakat yang tidak bersalah.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara pengungkapan terorisme agar tidak menutup jaringan terorisme. Polisi seharusnya menempuh cara pengungkapan terorisme dengan diimbangi pendekatan terhadap masyarakat yang terlibat di dalam jaringan terorisme. Dan yang harus ditekankan adalah perlu memperhatikan dari segi hak asasi manusia, agar dalam penggerebekan tidak terjadi penembakan yang dapat menghilangkan nyawa orang yang belum tentu bersalah.

Fanindya Tustria P ( 153080199 )

Selasa, 18 Mei 2010

kolom -herdyan vandra w

Kolom
Adu Domba Politik

Politik di negeri ini dewasa ini sedang menjadi isu nasional yang bukan menjadi rahasia umum lagi. Kasus yang belum lama ini mencuat adalah kasus Bank Century yang menyeret pejabat tinggi pemerintah di Indonesia. Hal ini tak luput dari permainan politik yang ikut serta dalam penyelesaiaan masalah century ini. Ini terbukti dengan dibentuknya panitia angket Bank Century yang di rumuskan oleh anggota dewan yang terdiri dari berbagai partai besar yang menguasai pemerintah Indonesia. Hal ini tentunya tak luput dari pro kontra masyarakat yang gerah akan masalah yang tidak kunjung selesai ini. Pada mulanya banyak kalangan masyarakat yang mendukung di selesaikannya skandal ini. Tetapi lambat laun, masyarakat berbalik arah dari yang awalnya mendukung kini mereka menyangsikan kerja pansus Century. Banyak yang menganggap kalau dari masing-masing parpol hanya ingin mencari kekuasaan saja.
Politik di negeri ini boleh dikatakan sedang disandera oleh hukum Konservatif. Kebijakan sebagai produk politik yang semestinya bergerak bebas mengikuti logika politik rasional sehingga melahirkan kebijakan pilitik berkualitas dalam banyak hal dikerangkeng oleh pemberlakuan hukum Arbitrer yang semestinya tidak perlu digunakan. Ungkap Lambang Trijono (Dosen Fisipol UGM)
Dari polemik yang terjadi akibat adanya kasus Bank Century ini setidaknya menyeret dua nama yaitu Budiono yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Negara republic Indonesia dan Sri Mulyani yang menjabat sebagai Mentri Keuangan. Keduanya dituduh sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas masalah biltout Bank Century ini. Serangan politik yang diterima Wapres dan Menkeu seperti tidak ada habisnya, bahkan dari partai politik yang menjadi kualisi dari Partai Demokrat. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena sejauh ini belum ada bukti kuat untuk membuktikan bahwa keduanya bersalah dalam kasus Bank Century ini.
Penyelesaian kasus Bank Century juga melibatkan tiga lembaga penegak hokum yaitu Polri, Kejaksaan dan KPK. Setelah negosiasi yang alot dari anggota angket Bank Century akirnya mereka menyeragkan kasus ini kepada ketiga lembaga penegak hokum diatas untuk mengsustuntas kasus yang merugka Negara sekitar 6,7 triliun tersebut. Tetapi dari panitai angket Bank Century sendiri tidak lepas tangan begitu saja. Mereka membuat panitia kusus lai yaitu pengawasan penyelesain kasus Bank Century. Dan diharapkan dengan adanya tim pengawas ini, kasus yang melibatkan beberapa Parpol besar ini segera selesai.

opini - herdyan vandra w

Opini
Fenomena Artis Alih Profesi

Bukan rahasia umum lagi ketika seorang artis pindah profesi sebagai calan legislative ataupun sebagai pemimpin daerah. Hal ini dapat kita lihat ketika beberapa artis papan atas ibukota yang dulunya menguasai pertelevisian Indonesia dewasa ini mencoba keberuntungan di dunia politik. Sebagai contoh yang sekarang ini sedang gencar gencanya jadi isu nasional adalah majunya Julia Rahmawati atau lebih tenarnya dipanggil Jupe ini menggemparkan masyarakat pacitan yang merupakan tanah kelahiran dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jupe nekat mencalonkan diri sebagai caleg dengan mengandalkan ketenaranya dan dana yang melimpah untuk menjadi pemimpin daerah.
Hal ini tidak terlepas dari pro dan kontra masyarakat pacitan yang ada sebagian kelompok mendukung majunya caleg yang diusung partai PPP ini dan ada juga yang menolak terang-terangan majunya artis yang hobi menggunakan pakaian sexi ini. Kelompok yang menolak kebanyakan kaum perempuan yang mengganggap bahwa Jupe sapaan akrabnya ini hanya mengandalkan ketenaranya dan keseksianya saja. Mereka menganggap kalau Jupe jadi maju menjadi caleg, hal ini hanya akan mencemarkan nama baik pacitan yang selama ini menjadi kota yang telah mengalami kemajuan pesat khususnya di bidang pertanian.
Tetapi lain halnya dengan kelompok yang mendukung majunya Jupe menjadi caleg di daerahnya tersebut. Masyarakat yang mendukung majunya artis sexi ini malah mengangap bahwa Jupe adalah figure yang cocok untuk memimpin daerahnya itu. Mereka juga mendukung program yang akan diusung oleh Jupe yaitu memajukan sektor pariwisata yang ada di pacitan. Jupe juga berjanji akan memajukan bidang olah raga terutama di bidang sepak bolanya.
Fenomena tersebut tidak menyuluhkan niat artis papan atas ini untuk mencoba keberuntungannya di dunia politik. Jupe menanggapi dengan dingin tanggapan masyarakan yang beraneka raga mini. Ia menganggap itu semua merupakan ujian yang pasti ada dalam dunia politik. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak akan banyak janji, tetapi ia lebih mengedepankan bukti bukti nyata kepada masyarakat tentang program program yang akan ia jalankan ketika ia terpilih menjadi ketua daerah pacitan ini. Menanggapi masalah penampilan sehari hari yang ia kenakan, Jupe berjanji ketika Ia behasil menjadi bupati, Ia akan mengubah penampilanya itu dengan penampilan yang formal seperti layaknya pejabat pejabat daerah sekarang ini. Mengenai pakaian sehari hari, Jupe juga berjanji untuk mengubah kebiasaan menggunakan pakaian sexi dengan pakaian layaknya ibu rumah tangga.

feature news - herdyan vandra w

Feature news

Lika Liku Seorang Pengamen
Mengamen, mungkin bagi sebagian orang profesi ini merupakan profesi yang tidak dianggap. Tetapi lain halnya dengan Irfai, (38). Laki liaki berKTP Semarang ini memilih jalan hidupnya sebagai pengamen yang beroperasi di daerah malioboro Jogjakarta. Ia menjalani profesi ini sejak 18 th silam. Pertama kali pria berpawakan tegap ini singgah di jogja dikarenakan mengikuti temanya yang terlebih dahulu mendiami kota pendidikan ini.
Irfai mengaku cukup senang tinggal di kota yang terkenal dengan gudegnya ini karena seiring berjalanya waktu, Ia mendapatkan tambatan hati yang kini telah memberinya dua orang anak. Irfai yang tinggal di daerah Gondomanan ini mengaku gampang gampang susah untuk mendapatkan uang dari pengunjung yang mendatngi malioboro.
irfai mempunyai trik khusus untuk mendapatkan selembar uang kertas ataupun sebuah koin yang menjadi penyambung hidup untuk keluarganya. Ia selalu menggunakan jurus keramahanya untuk menarik simpati dari pengunjung. Jurus ini terbukti ampuh karena setiap harinya pria bertangan kidal ini mengaku bisa mendapatkan uang 150 ribu rupiah. Untuk memperoleh uang dari orang BULE, Ia juga mempunyai trik khusus, yaitu selalu menyayikan lagu barat yang Ia kuasai.
Setiap harinya, Ia selalu berangkat ke malioboro pukul 9 pagi dan berakhir jam 9 malam. Ketika hari libur, Irfai terkadang berangkat dari rumah yang jaraknya 8 km ini mulai jam 7 pagi. Ia mengaku anyak susah senangnya mendalami profesi seagai musisi jalanan ini. Tetapi semua itu Ia jalani dengan iklas demi menghidupi istri dan kedua orang anaknya yang kini sudah berusia 8 dan 12 tahun. Ia menjalani profesi ini karena kecintaanya dengan dunia misik dan juga karena keadaan yang membuatnya menekuni bidang ini.
Pria yang hanya mempunyai ijazah SD ini selalu meluangkan waktunya untuk keluarga tercintanya yaitu dengan cara mengajak keluarganya berkeliling Jogja dengan mengunakan sepeda butut yang telah menemaninya selama berpuluh puluh tahun. Ia juga tidak pernah lupa untuk membawakan makanan kesukaan anaknya yaitu pecel lele yang Ia beli di warung langganannya, Bu inah.

Keprihatinan Melanda Minat Membaca Anak-Anak

Pendidikan anak usia dini perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Berbagai hasil studi menunjukkan, jika pada masa usia dini terutama masa emas (4 tahun ke bawah) seorang anak mendapat stimuIasi maksimal, maka potensi anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, menurut penelitian para ahli pendidikan, pembentukan potensi belajar pada seseorang sebanyak 50% terjadi pada usia 0-4 tahun. Karena itu, usia balita yang disebut sebagai masa pembentukan adalah waktu paling tepat menanamkan minat anak untuk membaca. Seorang psikolog dari Universitas Rutgers di New Brunswick, New Jersey, Judith A Hudson Ph.D mengatakan, orangtua dapat mulai memperkenalkan buku pada anak sejak usianya 6 bulan. Pada usia tersebut, bayi sangat menyukai buku-buku sederhana yang dilengkapi banyak gambar dan lambang.
Para ahli meneliti bahwa cinta buku (minat baca) biasanya lahir dari rumah. Jika orang tuanya, atau orang dewasa yang tinggal serumah, cinta buku dan senang membaca maka hampir bisa dipastikan anak juga akan gambang tertular. Jika orang tua senang membaca maka dengan mudah buku-buku akan dijumpai di berbagai tempat di rumah. Anak menjadi terbiasa melihat buku dan jika tidak ada yang dikerjakan maka anak yang sudah bisa membaca (mulai umur 5) akan lari ke buku sebagai tempat untuk menghibur diri.
Sejak tahun 1995 sampai sekarang, media massa selalu memuat berita mengenai minat membaca masyarakat, terutama minat membaca anak-anak SD. Media elektronik seperti televisi juga ikut menayangkan iklan layanan masyarakat untuk meningkatkan minat membaca. Tulisan di surat kabar dan tayangan iklan layanan masyarakat di televisi pada intinya menyuarakan kepihatinan terhadap minat membaca anak-anak yang masih rendah. Padahal masalah minat membaca merupakan persoalan yang penting dalam dunia pendidikan. Anak-anak SD yang memiliki minat membaca tinggi akan berprestasi tinggi di sekolah, sebaliknya anak-anak SD yang memiliki minat membaca rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya.
Hal ini tidak mengherankan karena sejak kecil kita tidak dididik orang tua kita untuk mencintai buku. Kalau sama-sama diberi uang saku maka anak Indonesia biasanya akan memakainya untuk membeli makanan jajanan. Itu sebabnya uang saku lebih sering dikenal dengan sebutan "uang jajan", karena memang tujuannya untuk membeli makanan. Jarang anak dididik untuk menggunakan uang sakunya untuk sesuatu yang lain, misalnya untuk menyewa buku atau membeli alat tulis atau buku. Hal-hal tersebut dianggap otomatis tugas orang tua untuk menyediakannya. Anak tidak diajar dari kecil untuk bertanggung jawab terhadap kebutuhannya sendiri.
Hampir tiap tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca anak. Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing.

Ciska Permatasari (153080200)

PENGARUH DUNIA PERTELEVISIAN

Televisi adalah salah satu teknologi yang menerapkan hiburan didalam tayangannya,dalam televisi meliputi beberapa tayangan seperti berita, hiburan dan olahraga. Televisi sebagai salah satu buah dari kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak memberi hiburan, informasi dan nuansa edukatif terhadap khalayak umum. Kecepatan dalam menyampaikan berita dan keefektifannya dalam menampilkan gambar membuat kita lebih nyaman dalam mengakses informasi. Perkembangan dunia pertelevisian berkembang sangat pesat, tapi juga tidak dapat dipungkiri dari sekian banyak kenyamanan yang telah terasa juga membawa dampak negatif terhadap pola kehidupan kita, terutama sekali pada pola perkembangan kehidupan anak-anak kita yang rata-rata masih di usia dini. Selain pengaruh positif, pengaruh negatif pun juga tidak bisa terelakkan.
Tayangan yang bersifat mendidik kalah pamor dengan sinetron percintaan dan program hiburan yang mengusung gaya hidup glamor selebritis. Hal ini kurang mendidik masyarakat karena mengajarkan bagaimana mendapatkan segala sesuatu secara instan. Masalah paling mendasar saat ini bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia ditonton dan bagaimana para orang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu kegiatan belajar mereka.
Kehadiran stasiun baru dalam pertelevisian nasional mau tidak mau semakin mempertajam tingkat persaingin dalam bisnis di bidang ini. Sebagai konsekuensinya, para awak televisi harus memilih strategi tepat dalam menggaet pemirsa. Upaya merebut hati penonton ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan rating. Dalam iklim kompetisi tersebut, ternyata beberapa televisi memilih jalan pintas antara lain dengan mengeksploitasi dunia anakanak dan remaja secara berlebihan. Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap. Seperti tayangan remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.
Hal ini dapat disadari secara langsung, realita dunia pertelevisian saat ini telah mengadopsi model pemikiran, tingkah laku budaya barat yang tercermin dari produk-produk tayangan televisi yang kurang mendidik. Lagi-lagi persaingan dan lahan bisnis dijadikan sebagai patokan dasar dalam menentukan pilihan atas apa saja yang harus ditayangkan dan yang menguntungkan. Jelas, jika telah memiliki asumsi seperti ini maka nilai-nilai moral, etika-etika tidak lagi menjadi bahan pertimbangan. Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari media informasi yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang memberikan nilai edukatif bagi remaja ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan karena industri perfilman kurang memberikan pesan-pesan moral terhadap siaran yang ditampilkan. Dapat diperhatikan dalam berbagai program televisi seperti pada sinetron-sinetron maupun reality show yang banyak menayangkan tentang pergaulan bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan, hedonisme dan sebagainya untuk selalu ditampilkan dilayar kaca.
Dari tayangan – tayangan tersebut ada remaja yang hanya sekedar menyaksikan, tapi tidak terpengaruh mengikutinya. Dan ada juga remaja yang memang gemar menyaksikan dan terpengaruh untuk mengikuti hal tersebut guna mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Remaja inilah yang paling rawan melakukan berbagai pelanggaran.
Upaya memperbaiki kualitas tayangan televisi dirasakan semakin mendesak dilakukan. Alasannya, kualitas moral bangsa saat ini sedang terpuruk yang ditandai oleh tingginya pelaku KKN, kriminalitas dan tindakan pelanggaran moral lainnya. Di pihak lain, peran lembaga keluarga dan lembaga pendidikan dalam mendidik moralitas anak- anak dan remaja semakin merosot. Minimnya komitmen pendidikan pertelevisian nasional sudah sepatutnya menyadarkan para pengelola televisi. Dari sini akan lahir langkah konkret dalam memperbaiki kualitas tayangan televisi sebagai bagian dari upaya pendidikan moral bangsa.

Fanindya Tustria P ( 153080199 )

Senin, 17 Mei 2010

Mau Dibawa Kemana Sistem Hukum Indonesia?

Pada saat sekarang ini hokum di Indonesia masih cenderung lemah. Terdapat perbedaan cara pandang terhadap hukum diantara kelompok masyarakat Indonesia. Berbagai ketidakpuasan atas penegakkan hukum dan penanganan berbagai persoalan hukum bersumber dari cara pandang yang tidak sama tentang apa yang dimaksud hukum dan apa yang menjadi sumber hukum. Banyak kasus-kasus besar yang merugikan bangsa justru dengan mudahnya dapat dibebaskan, sedangkan kasus-kasus ringan yang dilakukan oleh masyarakat kecil selalu diperkarakan dan tidak pernah lepas dari jeratan hukum.

Hal ini sangat tidak adil bagi kita semua. Mengapa hukum Indonesia tidak bisa tegas dan melihat secara objektif mengenai kasus yang diperkarakan. Dalam prateknya seringkali proses dan dinamika pembentukan hukum mengalami hal yang sama, yaitu konsepsi dan struktur kekuasaan politiklah yang berlaku di tengah masyarakat yang sangat menentukan terbentuknya suatu produk hukum.

Sebagai contoh kasus Gayus Tambunan, adanya dugaan praktek makelar kasus yang menyeret namanya, kasus korupsi, pencurian uang, serta penggelapan uang justru hilang dan Gayus divonis bebas. Adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di dalam praktek hokum inilah yang patut diusut dan dipertanyakan. Mengapa kasus yang dapat dikatakan memiliki bobot “berat” dalam hokum justru dengan mudahnya dinyatakan Bebas.

Sedangkan contoh kasus seorang nenek yang mencuri coklat di sebuah took justru diperkarakan dan dihukum penjara. Hukum seperti apa yang ada di Indonesia ini?. Pertanyaan besar yang harus segera diluruskan. Praktek-praktek politik, kecurangan, dan suapan masih menjadi hal utama yang digunakan untuk menghilangkan status tersangka. Hal ini bisa sangat mudah dilakukan oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan status ekonomi yang tinggi. Namun bagi mereka yang tidak memiliki kekuasaan dan berasal dari ekonomi menengah ke bawah hanya bisa pasrah. Apakah dengan cara seperti ini hokum dapat dikatakan adil?. Sangat disayangkan bahwa hokum di Indonesia belum memenuhi standartisasi hokum yang sesungguhnya. Indonesia belum bisa menegakkan hokum secara adil dengan tanpa melihat secara subjektif.


Yuliani Noorsafitri (153080190)

PRIOK “MENANGIS” DARAH

Tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada tanggal 14 April 2010 memakan banyak korban. Aksi pembongkaran makam Mbah Priok yang dilakukan oleh pihak Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) sangat tidak manusiawi. Bentrokan antara Satpol PP dengan masyarakat sampai menyebabkan beberapa korban tewas dan sedikitnya 80 orang lainnya luka-luka.Bongkar secara paksa dan diawali dengan kekerasan membuat warga berontak. Perilaku Satpol PP tidak memperlihatkan dirinya sebagai aparat pemerintah daerah yang seharusnya mengayomi warganya.
Perilaku kekerasan sepertinya menjadi bagian keseharian mereka. Bukan di Koja saja mereka memperlihatkan sikap pamer kekuasaannya, tetapi dalam tindak tanduk sehari-hari mereka selalu mempertontonkan sikapnya yang menyakiti hati warga dan membuat warga “gerah” dengan Satpol PP.
Satpol PP melakukan penggusuran, bukan rumah penduduk yang akan diobrak-abrik, namun areal pemakaman. Makam keramat Mbah Priok, seorang ulama kelahiran Palembang tahun 1727. Hal semacam ini pernah tejadi pada masa Orde Baru, namun yang melakukan aksi “pembantaian” adalah tentara. Ketika hal itu terjadi di zaman Orde Baru, kita bisa memahami karena sistem politik yang berlaku adalah sistem otoriter yang cenderung represif. Ketika kemudian kita melakukan reformasi dan mengubah sistem politik menjadi demokrasi, maka sikap dan perilaku kita seharusnya berubah.
Tragedi berdarah ini bisa terjadi dikarenakan tidak adanya mediasi dan komunikasi yang baik antara pihak Satpol PP dengan masyarakat sekitar. Cara negosiasi dan persuasi itulah yang seharusnya dipakai ketika hendak membebaskan lahan milik PT Pelindo di Koja. Apalagi di daerah tersebut tedapat makam yang sangat diAgungkan oleh warga. Jika sikap yang ditunjukkan Satpol PP selalu menggunaan kekuasaan dengan kekerasan seperti itu, jelas warga setempat merasa tidak terima dan dengan segala yang mereka punya, mereka gunakan untuk melawan Satpol PP, hingga akhirnya menimbulkan duka dan luka yang berkepanjangan.
Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika sikap yang ditunjukkan Satpol PP tidak mengedepankan kekerasan dan masih mengandalkan asas kemanusiaan. Namun pada kenyataannya, Satpol PP dibentuk tidak hanya untuk menertibkan jalanan atau lokasi dengan cara yang benar, justru dengan sikap arogan dan dengan paksaan. Orang-orang yang tergabung dalam Satpol PP seharusnya tidak hanya “memperbesar” otot dan badannya, namun harusnya “memperbesar” hati dan akal pikirannya.
Jika mereka melakukan tugas dengan hati dan pikiran yang bijaksana, semua ini tidak akan terjadi. Kejadian-kejadian dari bentuk kekerasan yang dilakukan pihak Satpol PP sering mengudang rasa sakit hati warga yang kemudian akhirnya diwarnai dengan aksi bentrok. Sangat disayangkan apabila masyarakat telah berpandangan negatif tentang Satpol PP. Tapi jika sikapnya masih saja seperti itu, maka pandangan dan pikiran itu akan terus melekat. Bahwa Satpol PP adalah aparat pemerintah daerah yang arogan, keras, tidak menjunjung asas kemanusiaan, brutal, dan sebagainya.

Yuliani Noorsafitri (153080190)

Selasa, 11 Mei 2010

Gangguan M3 Membinggunkan

Pada saat ini persaingan kartu seluler sangat ketat sekali. Persaingan iklan dengan tarif yang relatif murah banyak sekali serta fasilitas-fasilitas yang ditawarkan. Salah satu kartu seluler yang paling banyak digunakan masyarakat sekarang ini dari kalangan mahasiswa, anak sekolah dan orang tua adalah M3 dari indosat. M3 diminati banyak orang karena menurut mereka kartu yang paling murah, sebelum muncul yang lebih murah lagi. Namun akhir-akhir ini M3 banyak mengalami gangguan seperti bila ditelfon susah untuk masuk, sms selalu tertunda dan harus mengulang beberapa kali, jaringanan internet selalu terputus, serta sinyalnya sering hilang sendiri. Gangguan seperti ini sering sekali terjadi tidak hanya satu hari saja. Bila seperti ini komunikasi menjadi tidak lancar, dan orang mau berpindah kekartu seluler lain harus mengeluarkan biaya lagi untuk memberitau kerabat, keluarga dan orang-orang penting lain, orang akan berfikir dua kali untuk itu, antara tetap menggunakan kartu itu atau ganti dengan kartu yang lain. Apa karena banyak pelanggan jadi pelayanannya menjadi menurun. Bila seperti ini terus mungkin M3 bisa ditinggal oleh pelanggan. Sekarang ini orang tidak hanya menggunakan satu kartu seluler saja.
Ciska Permatasari (153080200)

EKSPOS MEDIA DIMANFAATKAN OLEH TERORIS

Terorisme merupakan pemakaian kekerasan atau kekeuatan untuk menarik perhatian kelompok atau suatu pihak. Namun, tidak semua kekerasan itu merupakan tindakan terorisme. Terorisme itu sendiri dapat berupa ancaman atau penyebaran ketakutan. Di Indonesia telah terjadi tindakan teror oleh para jaringan terorisme dengan ledakan bom. Pada saat itu banyak sekali media yang menyangkan mengenai peristiwa ini, begitu juga dengan media cetak yang menyajikan peristiwa tersebut. Disini kita akan membahas mengenai peran media dalam peristiwa ledakan bom yang terjadi berbagai tempat di Indonesia. Ketika terjadi ledakan bom seluruh media massa di Indonesia menayanagkan secara terus menerus tentang peristiwa tersebut. Begitu juga ketika jaringan terorisme mulai tertangkap satu – persatu, media dengan secara gamblang terus menyangkannya.

Dengan adanya pemberitaan di media mengenai terorisme, masyarakat menjadi lebih waspada terhadap aksi terorisme. Namun yang perlu diwaspadai oleh pihak media adalah mungkin saja media telah dimanfaatkan secara aktif oleh pihak terorisme. Seperti mengkomunikasikan pesan – pesan ketakutan, mencoba menarik anggota baru, mengecoh musuhnya dengan menyebarkan informasi palsu, mengiklankan diri dan menyebabkan mereka terwakili, mengalihkan perhatian publik dari isu – isu yang tidak dikehendaki dengan harapan berita mengenai terorisme menjadi headline, membangkitkan kekecewaan publik terhadap pemerintah. Selain itu, media juga dimanfaatkan secara pasif oleh teroris yaitu sebagai jaringan komunikasi diantara teroris, mempelajari teknik – teknik penanganan terbaru terhadap terorisme dari laporan media, mengidentifikasi target – target selanjutnya, serta mencari tahu reaksi publi terhadap tindakan mereka.

Banyaknya ekspos media mengenai terorisme justru dimanfaatkan oleh pihak teroris dan menyebabkan ketakutan dalam masyarakat. Sedarusnya media menggunakan strategi dengan mengurangi ekspos tentang terorisme, tidak terlihat melakukan interpretasi apapun, hingga menghentikan ekspos tersebut untuk sementara waktu. Karena pemanfaatan ini akan membuat terorisme semakin berkembang , maka media massa diharapkan mampu mengutarakan semua masalah yang oleh masyarakat dianggap penting. Yang terpenting adalah dalam memberitakan mengenai kasus terorisme media harus menggunakan filtrasi dalam mengemas sebuah berita sehingga masyarakat beranggapan bahwa terorisme memang harus diperangi.

Fanindya Tustria P ( 153080199 )

Selasa, 04 Mei 2010

Goresan Tangan Khas Malioboro

Bila kita berjalan di sepanjang jalan Malioboro, banyak pedagang yang menjajakan dagangannya. Mulai dari batik, keris, wayang, tato hingga berbagai aksesori. Dari sekian banyak pedagang disana, satu yang menyita perhatian mata kita yakni lukisan keramik. Lukisan yang digoreskan pada sebidang keramik kini mulai banyak diminati. Pelukis keramik yang hanya satu – satunya di Malioboro tersebut adalah Pak Bambang. Bapak dua anak ini memulai keahliannya sebagai pelukis keramik sejak belasan tahun yang lalu. Dia menjalani keahlian ini karena ia merasa senang dengan pekerjaan ini. Biasanya yang dijual adalah lukisan – lukisan pemandangan.

“Saya menjualnya dengan harga 50 ribu – 70 ribu dan biasanya pelanggan dari kalangan individu, hanya saja kemudian mereka menjualnya kembali lukisan tersebut.”Ujarnya. Goresan tangan Pak Bambang tidak hanya diminati kalangan wisatawan domestic saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Dengan modal keramik seharga 300 rupiah dan menggunakan cat arsenik Pak Bambang mampu menghasilkan karya yang cukup menakjubkan. Dan tidak banyak orang mampu membuat lukisan yang seperti dibuat oleh Pak Bambang. Terbukti di sepanjang jalan Malioboro hanya Pak Bambang yang menjual lukisan keramik dan membuatnya langsung di lapak tempak ia berjualan.

Sambil mengusap keringat Pak Bambang terus memahat keramik sebelum melukisnya dengan cat yang digunakan. Kebanyakan dari peminat lukisan ini memesan sesuai keinginan masing – masing kemudian Pak Bambang baru membuatnya sesuai keinginan pelanggannya. Dalam sehari ia dapat menghasilkan lukisan sebanyak 20 buah. Dengan mengambil keuntungan dari menjual lukisan Pak Bambang mampu menghidupi istri dan kedua anaknya. Hasil dari menjual lukisan yang tidak pasti disetiap harinya, Pak Bambang tetap mensyukuri nya.



Nama : Fanindya Tustria P
NIM : 153080199

Salah Satu Kuliner di Pasar Bringharjo

Kota Jogjakarta menjadi tujuan wisata karena terkenal akan seni dan budayanya. namun, banyak wisatawan yang datang ke Jogja, juga berwisata kuliner. Salah satu sudut kota Jogja yang banyak dikunjungi adalah pasar bringharjo. Tidak hanya menjual batik dan pernakpernik khas Jogja, wisatawan juga dimanjakan dengan pedagang makananan disepanjang koridor depan pasar tertua di Jogjakarta tersebut. Satu yang paling menarik adalah ibu Sumirah, pedagang makanan yang sudah berjualan sejak tahun 1971, yang berjualan nasi rames, nasi pecel, bakmi capjay, ditimur pintu masuk.

Ibu Sumirah berjualan setiap hari mulai dari jam 3 sampai jam8 malam, namun kalau waktu sepi biasanya ia tutup jam8 malam, sedangkan pada saat rame bisa sampai malam. Ia menjajakan dagangnya 4000 per porsi, tetapi tergantung juga permintaan pembeli. Modal awal yang dipergunakan ibu sumirah untuk berjualan sekitar 300 ribu terggantung jualnya. Yang berkunjung orang banyak dan bermacam-macam sesuai siapa saja yang berkunjung di pasar bringharjo, bila tidak habis daganganya seperti sayur -sayuran biasanya dibuang, sedangkan lauknya akan dipanasin lagi atau mungkin akan dijual kembali besuk. Suka dukanya ibu sumirah berjualan,sukanya bila dagangannya habis, dan dukanya bila dagangan tidak habis, dagangan masih banyak atau rugi, cara mengatasi rugi itu ibu Sumirah menambahkan modal untuk belanja. Ibu Sumirah sudah berkeluarga mempunyai 3 anak dan mempunyai 4 orang cucu.

Berjualan di koridor pasar bringharjo ternyata juga ada retribusi satu kotak 400 rupiah untuk kebersihan, perbedaan kotak panggul 5000 perhari, gerobak 15000 per bulan. Dagangan ibu Sumirah selalu ia bawa pulang namun gerobaknya dititipkan. Bila hujan ibu sumirah tidak langsung menutup dagangnya, ia menggunakan penutup diatasnya agar tidak kehujanan. Banyak pembeli yang rewel saat membeli, seperti ada yang minta ini, minta itu kadang juga tidak jadi membeli. Tetapi ibu Sumirah tetap sabar melayani dan menunggu pembeli.

Ciska Permatasari/153080200

Selasa, 13 April 2010

Kecelakaan Tunggal, Mobil Ringsek

Setelah melakukan perdebatan sengit di tempat kejadian perkara, korban kecelakaan tunggal yang terjadi antara mobil all new civic vs pembatas jalan diperbolehkan pulang.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi kamis (8/4) malam di kawasan Casa Grande ring road utara. Dalam kejadian ini, korban tidak mengalami luka serius. Korban yang juga pengemudi mobil memaparkan bahwa kecelakaan itu murni karena kesalahannya. Pengemudi mobil, Suharno, mengatakan bahwa ia mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk. Ia tidak melihat jelas adanya pembatas jalan didepannya, tambahnya.

Beruntung dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan mobil yang cukup parah. Mobil all new civic berwarna silver ini mengalami kerusakan cukup parah, ringsek dibagian depan. Polisi yang dihubungi masyarakat setempat segera datang ke tempat kejadian perkara. Korban yang mengalami luka ringan sempat dibawa ke Polsek Depok Timur untuk dimintai keterangan.

Briptu Nugroho, polisi yang menganani kasis ini menjelaskan, bahwa kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan tunggal. Hanya kelalaian pengemudi semata.

Herdyan Vandra W (153080196) kelas F

Di PHK, Karyawan Unjuk Rasa

TEMANGGUNG, (9/04) Demo yang terjadi di depan tempat penyimpanan tembakau gudang garam kembali terjadi. Hal ini disebabkan karena terjadi pemecatan besar besaran.

Menurut salah seorang karyawan penyimpanan tembakau Gudang Garam, Sutarno (38) mengatakan PHK yang dilakukan Gudang Garam sangat tidak beralasan, karena hanya menyangkut masalah uu tentang haramnya merokok. Perwakilan dari pihak Gudang Garam membenarkan adanya PHK yang dilakukan oleh pihak pabrik, hal ini dilakukan karena produksi rokok yang dibuat oleh PT. Gudang Garam Tbk diturunkan sehingga pihak pabrik tidak ingin mengambil resiko dengan mempertahankan karyawan yang terlalu banyak jumlahnya.

Karyawan yang merasa dirugikan meminta pihak Gudang Garam mempertimbangkan kembali masalah PHK yang akan dilakukan. Para karyawan ini mengaku bahwa hanya inilah mata pencaharian yang menghidupi keluarga mereka. Mereka juga menilai pihak pabrik terlalu buru buru dalam mengambil keputusan untuk memecat karyawannya.

Pihak Gudang Garam berjanji untuk memenuhi tuntutan mereka dengan mengirim utusan ke PT. Gudang Garam Tbk pusat untuk membicarakan masalah ini.

Demo ini bisa di lerai setelah perwakilan dari pihak PT. Gudang Garam Tbk menemui para demonstran dan memenui tuntutan yang dilayangkan oleh karyawannya.

Herdyan Vandra W (153080196) kelas F


Open Studio Wayang Ukur



Yogyakarta, pertunjukkan tarian wayang orang yang kemudian dilanjutkan dengan melukis model dari penari wayang orang tesebut merupakan rangkaian acara mengenang almarhum mbah Kasman, Minggu ( 11/4 ). Acara Opening Studio Wayang Ukur ini dimaksudkan untuk melestarikan keberadaan wayang ukur yang direncanakan akan dibuka untuk umum setiap harinya secara geratis.
Dalam serangkaian acara wayang ukur ini juga bertujuan untuk mengenalkan kembali sosok almarhum mbah Kasman yang merupakan sosok maestro wayang ukur yang membela dan melestarikan wayang kulit dan wayang orang semasa hidupnya.
Pertunjukkan tarian wayang orang yang dimainkan oleh 4 orang ini, 3 diantaranya adalah wanita. Setelah pertunjukkan tarian tersebut selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi melukis model dari 3 penari wayang orang.
Peserta melukis model kebanyakan adalah seorang seniman yang dari berbagai kalangan. Mereka diberi pilihan 3 model untuk dilukis. Menarik, dua diantara model tersebut berasal dari jepang. Namun mereka telah lama tinggal di Yogya dan belajar tarian jawa serta wayang ukur.
Keberadaan wayang ukur sudah berlangsung lama dan dikenal hingga di beberapa negara. Salah satu diantaranya adalah belanda. “Mereka mempunyai foto atau video dokumentasi pertunjukkan wayang ukur yang kemudian dijadikan koleksi di negaranya,” ujar Nanang, salah satu panitia acara.
Studio wayang ukur ini dibuka setiap hari dan untuk umum. Pertunjukkan wayang ukur direncanakan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk lebih melestarikan keberadaan wayang ukur. “Kita bisa belajar dan mengenal lebih dalam tentang wayang ukur dan sejarahnya secara geratis,” tambah Nanang.

Yuliani Noorsafitri ( 153080190 )

AKSI BEM SI SUARAKAN DEKLARASI TUGU YOGYAKARTA



Yogyakarta- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi strategis Badan Ekekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), menggelar aksi unjuk rasa di depan Tugu Yogyakarta, tadi pagi (senin,12/4). Aksi tersebut ditujukan untuk menuntut pemerintah yang terdapat dalam Deklarasi Tugu Yogyakarta, sebagai hasil dari kesepakatan pertemuan Evaluasi dan Rakernas BEM SI 2010.

Dalam orasinya, Fiqi Ahmad sebagai koordinator pusat menyampaikan, pasca reformasi bangsa indonesia masih terselimuti kabut permasalahan yang kian hari semakin kompleks. Dalam semangat itu, Mahasiswa lahir dan konsisten untuk menjadi wadah pergerakan mahasiswa yang berpengaruh dalam proses perubahan Indonesia.

Yogyakarta menjadi bagian dari sejarah perjalanan BEM SI selanjutnya. Di kota inilah dilaksanakannya evaluasi dan Rapat Kerja Nasional BEM SI tahun 2010 yang berlangsung selama 4 hari.

Menurut Fiqi, hasil dari pertemuan tersebut, mereka menyatakan 4 tuntutan yang terdapat dalam Deklarasi Tugu Yogyakarta. Di antaranya yaitu mendesak KPK untuk segera menuntaskan Mega Skandal Century. “Apabila dalam waktu satu bulan belum mendapatkan hasil, maka kami akan melayangkanj mosi tidak percaya terhadap KPK,” katanya.

Mereka juga menyatakan mendukung penuh putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang membatalkan UU BHP dan akan tetap mengawal jalannya kebijakan Sistem Pendidikan Indonesia sehingga pemenuhan dan pemerataan pendidikan terpenuhi.

Selain itu mereka menuntut renegoisasi ACFTA dalam sektor yang belum siap dan mendesak pemerintah untuk memajukan industri dalam negeri. “Kami menghimbau kepada sekuruh warga Indonesia untuk mencintai produk dalam negeri,” tambahnya.

Tuntutan terakhir yang mereka nyatakan dalam Deklarasi Tugu Yogyakarta, yaitu menuntut pemerintah untuk segera menuntaskan Reformasi Birokrasi dalam segala sektor birokrasi pemerintahan sebagai wujud bukti nyata pemerintah serius membela rakyat dalam meningkatkan pelayanan publik.


Yuliani Noorsafitri ( 153080190 )