Minggu, 30 Mei 2010

INDONESIA BELUM AMAN DARI TERORIS

Sejak serangan bom pertama kali di Indonesia pada tahun 2000, Indonesia terus dikejutkan oleh berbagai aksi ledakan bom hingga tahun 2009 kemarin. Aksi ledakan bom yang dilakukan oleh sekelompok militant Jemaah Islamiyah yang memiliki ideoligi tersendiri atau yang biasa kita disebut dengan Teroris. Meski sebagian teroris Indonesia telah tertembak atau dihukum mati, bukan berarti ancaman ledakan bom yang juga akan usai. Setelah kematian Amrozi dkk, Noordin M. Top adalah orang yang paling dicari hingga kini. Ia merupakan salah satu otak dibalik serangan bom yang terjadi di Indonesia.

Selama Noordin masih belum dapat tertangkap, maka Indonesia belum dapat dikatakan aman dari aksi teroris, karena bibit-bibit baru teroris masih bermunculan,dan gejala mencuatnya aksi teror mulai mengancam. Apa yang terjadi di Aceh adalah contoh nyata. Jika aparat tidak siaga, mereka bisa siap melancarkan aksinya. Polisi hingga kini masih terus mencari dan siaga terhadap para teroris yang masih ada. Meskipun aparat kepolisian dengan dibantu densus 88 telah berhasil menangkap mati beberapa orang yang diduga teroris beberapa waktu lalu, namun belum dapat dikatakan tugas mereka telah sepenuhnya berhasil.

Dengan masih banyaknya aksi teror dan dengan tertangkapnya sejumlah orang yang diduga menjadi bagian dari tindakan teroris, juga masih terdapat banyak ruang-ruang bagi bersemainya tindakan-tindakan teror. Masih pula ada kesempatan yang besar bagi para pelaku teror untuk melakukan tindakan-tindakan terornya. Para pelaku terror hingga kini masih berkeliaran di tengah-tengah kita. Masih ada pelaku tindakan-tindakan terror yang belum terjamah. Hal inilah yang penting dan harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah, khususnya aparat kepolisian

Para pelaku terror, biasanya melakukan aksinya dengan hanya mengancam, hingga melancarkan serangan bom, dengan memanfaatkan momen-momen tertentu. Dengan bercerimin dari kejadian-kejadian yang telah terjadi di Negara Indonesia, maka bagaimanapun juga teroris harus diberantas dan diusut hingga tuntas. Jaringannya harus diselidiki hingga ke akar-akarnya. Seluruh tindakan yang dilakukan harus dijalankan, tidak saja oleh aparat kepolisian, namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat


YULIANI NOORSAFITRI (153080190)

Rabu, 26 Mei 2010

Teroris Harus Ditembak Mati?

Kepolisian Indonesia disibukkan lagi dengan penemuan atau penelusuran teroris. Kepolisian berhasil lagi menagkap teroris atau membekuk teroris di Carawang(Jakarta), Cikampek(Karawang) dan Sukoharjo (Jawa Tengah). Polisi menembak mati lima orang yang diduga teroris dan menagkap sejumlah orang tersangka teroris.

Kepolisian Indonesia mampu membokar sindikat jaringan terorisme di Indonesia, banyak tersangka terorisme yang ditangkap dan diadili. Walaupun pimpinan teroris indonesia Dr Azhari dan Nordin M Top sudah tertangkap atau terbunuh. Terorisme diIndonesia masih berkembang denagn cepat namun densus 88 mampu mematahkan atau melumpuhkan teroris diIndonesia, itu berarti Indonesia benar-benar mampu dan mau memberantas terorisme. Penembakan mati adalah langkah yang belakangan kerap diambil polisi dalam penggerebankan teroris dan langkah-langkah yang diambil polri dalam penggerebekan terorise sudah sesuai dengan prosedur,serta penembakan mati itu juga menjadi suntikan atau ancaman bagi orang-orang yang akan bergabung pada jaringan terorisme dan mengamankan masyarakat dari terorisme.
Ciska Permatasari (153080200)

Selasa, 25 Mei 2010

Haruskah Teroris Ditembak mati ??

Kini terorisme kembali mengalihkan perhatian masyarakat. Setelah media banyak menyajikan berita – berita tentang tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu banyak media yang menayangkan penggerebekan teroris oleh polisi di beberapa tempat di negeri ini. Yang paling baru adalah penggerebekan di Cawang ( Jakarta ), Cikampek ( Karawang ), dan Sukoharjo ( Jawa Tengah ). Dalam setiap penggerebekan tersebut selalu diwarnai dengan aksi penembakan yang dilakukan oleh polisi.

Penembakan mati dilakukan sebagai langkah yang diambil polisi dalam penggerebekan terorisme di Indonesia. Mereka menggunakan langkah ini untuk memberikan efek rasa takut pada orang – orang yang terlibat dalam aksi terorisme. Namun, yang perlu diketahui penembakan hingga berakibat matinya orang yang terlibat dalam jaringan terorisme justru dapat menutup pengungkapan jaringan teroris. Hal yang paling fatal lagi apabila pengungkapan tersebut tertutup hanya sampai disini maka bukan tidak mungkin jaringan terorisme akan semakin merajalela. Dan akan kembali meresahkan masyarakat yang tidak bersalah.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara pengungkapan terorisme agar tidak menutup jaringan terorisme. Polisi seharusnya menempuh cara pengungkapan terorisme dengan diimbangi pendekatan terhadap masyarakat yang terlibat di dalam jaringan terorisme. Dan yang harus ditekankan adalah perlu memperhatikan dari segi hak asasi manusia, agar dalam penggerebekan tidak terjadi penembakan yang dapat menghilangkan nyawa orang yang belum tentu bersalah.

Fanindya Tustria P ( 153080199 )

Selasa, 18 Mei 2010

kolom -herdyan vandra w

Kolom
Adu Domba Politik

Politik di negeri ini dewasa ini sedang menjadi isu nasional yang bukan menjadi rahasia umum lagi. Kasus yang belum lama ini mencuat adalah kasus Bank Century yang menyeret pejabat tinggi pemerintah di Indonesia. Hal ini tak luput dari permainan politik yang ikut serta dalam penyelesaiaan masalah century ini. Ini terbukti dengan dibentuknya panitia angket Bank Century yang di rumuskan oleh anggota dewan yang terdiri dari berbagai partai besar yang menguasai pemerintah Indonesia. Hal ini tentunya tak luput dari pro kontra masyarakat yang gerah akan masalah yang tidak kunjung selesai ini. Pada mulanya banyak kalangan masyarakat yang mendukung di selesaikannya skandal ini. Tetapi lambat laun, masyarakat berbalik arah dari yang awalnya mendukung kini mereka menyangsikan kerja pansus Century. Banyak yang menganggap kalau dari masing-masing parpol hanya ingin mencari kekuasaan saja.
Politik di negeri ini boleh dikatakan sedang disandera oleh hukum Konservatif. Kebijakan sebagai produk politik yang semestinya bergerak bebas mengikuti logika politik rasional sehingga melahirkan kebijakan pilitik berkualitas dalam banyak hal dikerangkeng oleh pemberlakuan hukum Arbitrer yang semestinya tidak perlu digunakan. Ungkap Lambang Trijono (Dosen Fisipol UGM)
Dari polemik yang terjadi akibat adanya kasus Bank Century ini setidaknya menyeret dua nama yaitu Budiono yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Negara republic Indonesia dan Sri Mulyani yang menjabat sebagai Mentri Keuangan. Keduanya dituduh sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas masalah biltout Bank Century ini. Serangan politik yang diterima Wapres dan Menkeu seperti tidak ada habisnya, bahkan dari partai politik yang menjadi kualisi dari Partai Demokrat. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena sejauh ini belum ada bukti kuat untuk membuktikan bahwa keduanya bersalah dalam kasus Bank Century ini.
Penyelesaian kasus Bank Century juga melibatkan tiga lembaga penegak hokum yaitu Polri, Kejaksaan dan KPK. Setelah negosiasi yang alot dari anggota angket Bank Century akirnya mereka menyeragkan kasus ini kepada ketiga lembaga penegak hokum diatas untuk mengsustuntas kasus yang merugka Negara sekitar 6,7 triliun tersebut. Tetapi dari panitai angket Bank Century sendiri tidak lepas tangan begitu saja. Mereka membuat panitia kusus lai yaitu pengawasan penyelesain kasus Bank Century. Dan diharapkan dengan adanya tim pengawas ini, kasus yang melibatkan beberapa Parpol besar ini segera selesai.

opini - herdyan vandra w

Opini
Fenomena Artis Alih Profesi

Bukan rahasia umum lagi ketika seorang artis pindah profesi sebagai calan legislative ataupun sebagai pemimpin daerah. Hal ini dapat kita lihat ketika beberapa artis papan atas ibukota yang dulunya menguasai pertelevisian Indonesia dewasa ini mencoba keberuntungan di dunia politik. Sebagai contoh yang sekarang ini sedang gencar gencanya jadi isu nasional adalah majunya Julia Rahmawati atau lebih tenarnya dipanggil Jupe ini menggemparkan masyarakat pacitan yang merupakan tanah kelahiran dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jupe nekat mencalonkan diri sebagai caleg dengan mengandalkan ketenaranya dan dana yang melimpah untuk menjadi pemimpin daerah.
Hal ini tidak terlepas dari pro dan kontra masyarakat pacitan yang ada sebagian kelompok mendukung majunya caleg yang diusung partai PPP ini dan ada juga yang menolak terang-terangan majunya artis yang hobi menggunakan pakaian sexi ini. Kelompok yang menolak kebanyakan kaum perempuan yang mengganggap bahwa Jupe sapaan akrabnya ini hanya mengandalkan ketenaranya dan keseksianya saja. Mereka menganggap kalau Jupe jadi maju menjadi caleg, hal ini hanya akan mencemarkan nama baik pacitan yang selama ini menjadi kota yang telah mengalami kemajuan pesat khususnya di bidang pertanian.
Tetapi lain halnya dengan kelompok yang mendukung majunya Jupe menjadi caleg di daerahnya tersebut. Masyarakat yang mendukung majunya artis sexi ini malah mengangap bahwa Jupe adalah figure yang cocok untuk memimpin daerahnya itu. Mereka juga mendukung program yang akan diusung oleh Jupe yaitu memajukan sektor pariwisata yang ada di pacitan. Jupe juga berjanji akan memajukan bidang olah raga terutama di bidang sepak bolanya.
Fenomena tersebut tidak menyuluhkan niat artis papan atas ini untuk mencoba keberuntungannya di dunia politik. Jupe menanggapi dengan dingin tanggapan masyarakan yang beraneka raga mini. Ia menganggap itu semua merupakan ujian yang pasti ada dalam dunia politik. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak akan banyak janji, tetapi ia lebih mengedepankan bukti bukti nyata kepada masyarakat tentang program program yang akan ia jalankan ketika ia terpilih menjadi ketua daerah pacitan ini. Menanggapi masalah penampilan sehari hari yang ia kenakan, Jupe berjanji ketika Ia behasil menjadi bupati, Ia akan mengubah penampilanya itu dengan penampilan yang formal seperti layaknya pejabat pejabat daerah sekarang ini. Mengenai pakaian sehari hari, Jupe juga berjanji untuk mengubah kebiasaan menggunakan pakaian sexi dengan pakaian layaknya ibu rumah tangga.

feature news - herdyan vandra w

Feature news

Lika Liku Seorang Pengamen
Mengamen, mungkin bagi sebagian orang profesi ini merupakan profesi yang tidak dianggap. Tetapi lain halnya dengan Irfai, (38). Laki liaki berKTP Semarang ini memilih jalan hidupnya sebagai pengamen yang beroperasi di daerah malioboro Jogjakarta. Ia menjalani profesi ini sejak 18 th silam. Pertama kali pria berpawakan tegap ini singgah di jogja dikarenakan mengikuti temanya yang terlebih dahulu mendiami kota pendidikan ini.
Irfai mengaku cukup senang tinggal di kota yang terkenal dengan gudegnya ini karena seiring berjalanya waktu, Ia mendapatkan tambatan hati yang kini telah memberinya dua orang anak. Irfai yang tinggal di daerah Gondomanan ini mengaku gampang gampang susah untuk mendapatkan uang dari pengunjung yang mendatngi malioboro.
irfai mempunyai trik khusus untuk mendapatkan selembar uang kertas ataupun sebuah koin yang menjadi penyambung hidup untuk keluarganya. Ia selalu menggunakan jurus keramahanya untuk menarik simpati dari pengunjung. Jurus ini terbukti ampuh karena setiap harinya pria bertangan kidal ini mengaku bisa mendapatkan uang 150 ribu rupiah. Untuk memperoleh uang dari orang BULE, Ia juga mempunyai trik khusus, yaitu selalu menyayikan lagu barat yang Ia kuasai.
Setiap harinya, Ia selalu berangkat ke malioboro pukul 9 pagi dan berakhir jam 9 malam. Ketika hari libur, Irfai terkadang berangkat dari rumah yang jaraknya 8 km ini mulai jam 7 pagi. Ia mengaku anyak susah senangnya mendalami profesi seagai musisi jalanan ini. Tetapi semua itu Ia jalani dengan iklas demi menghidupi istri dan kedua orang anaknya yang kini sudah berusia 8 dan 12 tahun. Ia menjalani profesi ini karena kecintaanya dengan dunia misik dan juga karena keadaan yang membuatnya menekuni bidang ini.
Pria yang hanya mempunyai ijazah SD ini selalu meluangkan waktunya untuk keluarga tercintanya yaitu dengan cara mengajak keluarganya berkeliling Jogja dengan mengunakan sepeda butut yang telah menemaninya selama berpuluh puluh tahun. Ia juga tidak pernah lupa untuk membawakan makanan kesukaan anaknya yaitu pecel lele yang Ia beli di warung langganannya, Bu inah.

Keprihatinan Melanda Minat Membaca Anak-Anak

Pendidikan anak usia dini perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Berbagai hasil studi menunjukkan, jika pada masa usia dini terutama masa emas (4 tahun ke bawah) seorang anak mendapat stimuIasi maksimal, maka potensi anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, menurut penelitian para ahli pendidikan, pembentukan potensi belajar pada seseorang sebanyak 50% terjadi pada usia 0-4 tahun. Karena itu, usia balita yang disebut sebagai masa pembentukan adalah waktu paling tepat menanamkan minat anak untuk membaca. Seorang psikolog dari Universitas Rutgers di New Brunswick, New Jersey, Judith A Hudson Ph.D mengatakan, orangtua dapat mulai memperkenalkan buku pada anak sejak usianya 6 bulan. Pada usia tersebut, bayi sangat menyukai buku-buku sederhana yang dilengkapi banyak gambar dan lambang.
Para ahli meneliti bahwa cinta buku (minat baca) biasanya lahir dari rumah. Jika orang tuanya, atau orang dewasa yang tinggal serumah, cinta buku dan senang membaca maka hampir bisa dipastikan anak juga akan gambang tertular. Jika orang tua senang membaca maka dengan mudah buku-buku akan dijumpai di berbagai tempat di rumah. Anak menjadi terbiasa melihat buku dan jika tidak ada yang dikerjakan maka anak yang sudah bisa membaca (mulai umur 5) akan lari ke buku sebagai tempat untuk menghibur diri.
Sejak tahun 1995 sampai sekarang, media massa selalu memuat berita mengenai minat membaca masyarakat, terutama minat membaca anak-anak SD. Media elektronik seperti televisi juga ikut menayangkan iklan layanan masyarakat untuk meningkatkan minat membaca. Tulisan di surat kabar dan tayangan iklan layanan masyarakat di televisi pada intinya menyuarakan kepihatinan terhadap minat membaca anak-anak yang masih rendah. Padahal masalah minat membaca merupakan persoalan yang penting dalam dunia pendidikan. Anak-anak SD yang memiliki minat membaca tinggi akan berprestasi tinggi di sekolah, sebaliknya anak-anak SD yang memiliki minat membaca rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya.
Hal ini tidak mengherankan karena sejak kecil kita tidak dididik orang tua kita untuk mencintai buku. Kalau sama-sama diberi uang saku maka anak Indonesia biasanya akan memakainya untuk membeli makanan jajanan. Itu sebabnya uang saku lebih sering dikenal dengan sebutan "uang jajan", karena memang tujuannya untuk membeli makanan. Jarang anak dididik untuk menggunakan uang sakunya untuk sesuatu yang lain, misalnya untuk menyewa buku atau membeli alat tulis atau buku. Hal-hal tersebut dianggap otomatis tugas orang tua untuk menyediakannya. Anak tidak diajar dari kecil untuk bertanggung jawab terhadap kebutuhannya sendiri.
Hampir tiap tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca anak. Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing.

Ciska Permatasari (153080200)