Selasa, 04 Mei 2010

Goresan Tangan Khas Malioboro

Bila kita berjalan di sepanjang jalan Malioboro, banyak pedagang yang menjajakan dagangannya. Mulai dari batik, keris, wayang, tato hingga berbagai aksesori. Dari sekian banyak pedagang disana, satu yang menyita perhatian mata kita yakni lukisan keramik. Lukisan yang digoreskan pada sebidang keramik kini mulai banyak diminati. Pelukis keramik yang hanya satu – satunya di Malioboro tersebut adalah Pak Bambang. Bapak dua anak ini memulai keahliannya sebagai pelukis keramik sejak belasan tahun yang lalu. Dia menjalani keahlian ini karena ia merasa senang dengan pekerjaan ini. Biasanya yang dijual adalah lukisan – lukisan pemandangan.

“Saya menjualnya dengan harga 50 ribu – 70 ribu dan biasanya pelanggan dari kalangan individu, hanya saja kemudian mereka menjualnya kembali lukisan tersebut.”Ujarnya. Goresan tangan Pak Bambang tidak hanya diminati kalangan wisatawan domestic saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Dengan modal keramik seharga 300 rupiah dan menggunakan cat arsenik Pak Bambang mampu menghasilkan karya yang cukup menakjubkan. Dan tidak banyak orang mampu membuat lukisan yang seperti dibuat oleh Pak Bambang. Terbukti di sepanjang jalan Malioboro hanya Pak Bambang yang menjual lukisan keramik dan membuatnya langsung di lapak tempak ia berjualan.

Sambil mengusap keringat Pak Bambang terus memahat keramik sebelum melukisnya dengan cat yang digunakan. Kebanyakan dari peminat lukisan ini memesan sesuai keinginan masing – masing kemudian Pak Bambang baru membuatnya sesuai keinginan pelanggannya. Dalam sehari ia dapat menghasilkan lukisan sebanyak 20 buah. Dengan mengambil keuntungan dari menjual lukisan Pak Bambang mampu menghidupi istri dan kedua anaknya. Hasil dari menjual lukisan yang tidak pasti disetiap harinya, Pak Bambang tetap mensyukuri nya.



Nama : Fanindya Tustria P
NIM : 153080199

Tidak ada komentar:

Posting Komentar