Feature news
Lika Liku Seorang Pengamen
Mengamen, mungkin bagi sebagian orang profesi ini merupakan profesi yang tidak dianggap. Tetapi lain halnya dengan Irfai, (38). Laki liaki berKTP Semarang ini memilih jalan hidupnya sebagai pengamen yang beroperasi di daerah malioboro Jogjakarta. Ia menjalani profesi ini sejak 18 th silam. Pertama kali pria berpawakan tegap ini singgah di jogja dikarenakan mengikuti temanya yang terlebih dahulu mendiami kota pendidikan ini.
Irfai mengaku cukup senang tinggal di kota yang terkenal dengan gudegnya ini karena seiring berjalanya waktu, Ia mendapatkan tambatan hati yang kini telah memberinya dua orang anak. Irfai yang tinggal di daerah Gondomanan ini mengaku gampang gampang susah untuk mendapatkan uang dari pengunjung yang mendatngi malioboro.
irfai mempunyai trik khusus untuk mendapatkan selembar uang kertas ataupun sebuah koin yang menjadi penyambung hidup untuk keluarganya. Ia selalu menggunakan jurus keramahanya untuk menarik simpati dari pengunjung. Jurus ini terbukti ampuh karena setiap harinya pria bertangan kidal ini mengaku bisa mendapatkan uang 150 ribu rupiah. Untuk memperoleh uang dari orang BULE, Ia juga mempunyai trik khusus, yaitu selalu menyayikan lagu barat yang Ia kuasai.
Setiap harinya, Ia selalu berangkat ke malioboro pukul 9 pagi dan berakhir jam 9 malam. Ketika hari libur, Irfai terkadang berangkat dari rumah yang jaraknya 8 km ini mulai jam 7 pagi. Ia mengaku anyak susah senangnya mendalami profesi seagai musisi jalanan ini. Tetapi semua itu Ia jalani dengan iklas demi menghidupi istri dan kedua orang anaknya yang kini sudah berusia 8 dan 12 tahun. Ia menjalani profesi ini karena kecintaanya dengan dunia misik dan juga karena keadaan yang membuatnya menekuni bidang ini.
Pria yang hanya mempunyai ijazah SD ini selalu meluangkan waktunya untuk keluarga tercintanya yaitu dengan cara mengajak keluarganya berkeliling Jogja dengan mengunakan sepeda butut yang telah menemaninya selama berpuluh puluh tahun. Ia juga tidak pernah lupa untuk membawakan makanan kesukaan anaknya yaitu pecel lele yang Ia beli di warung langganannya, Bu inah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar