Selasa, 13 April 2010

Open Studio Wayang Ukur



Yogyakarta, pertunjukkan tarian wayang orang yang kemudian dilanjutkan dengan melukis model dari penari wayang orang tesebut merupakan rangkaian acara mengenang almarhum mbah Kasman, Minggu ( 11/4 ). Acara Opening Studio Wayang Ukur ini dimaksudkan untuk melestarikan keberadaan wayang ukur yang direncanakan akan dibuka untuk umum setiap harinya secara geratis.
Dalam serangkaian acara wayang ukur ini juga bertujuan untuk mengenalkan kembali sosok almarhum mbah Kasman yang merupakan sosok maestro wayang ukur yang membela dan melestarikan wayang kulit dan wayang orang semasa hidupnya.
Pertunjukkan tarian wayang orang yang dimainkan oleh 4 orang ini, 3 diantaranya adalah wanita. Setelah pertunjukkan tarian tersebut selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi melukis model dari 3 penari wayang orang.
Peserta melukis model kebanyakan adalah seorang seniman yang dari berbagai kalangan. Mereka diberi pilihan 3 model untuk dilukis. Menarik, dua diantara model tersebut berasal dari jepang. Namun mereka telah lama tinggal di Yogya dan belajar tarian jawa serta wayang ukur.
Keberadaan wayang ukur sudah berlangsung lama dan dikenal hingga di beberapa negara. Salah satu diantaranya adalah belanda. “Mereka mempunyai foto atau video dokumentasi pertunjukkan wayang ukur yang kemudian dijadikan koleksi di negaranya,” ujar Nanang, salah satu panitia acara.
Studio wayang ukur ini dibuka setiap hari dan untuk umum. Pertunjukkan wayang ukur direncanakan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk lebih melestarikan keberadaan wayang ukur. “Kita bisa belajar dan mengenal lebih dalam tentang wayang ukur dan sejarahnya secara geratis,” tambah Nanang.

Yuliani Noorsafitri ( 153080190 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar