Selasa, 13 April 2010

KEMBALINYA WAYANG UKUR BISMA MAHA WIRA

Pertunjukan Wayang Ukur yang diselenggarakan pada Sabtu Malam ( 10/4 ) di Pondok Seni Wayang Ukur, Mergangsan Kidul Yogyakarta mengangkat lakon Bisma Maha Wira. Pertujunkan ini dibawakan dengan versi baru oleh tiga dalang muda, Ki Catur Banyek Kuncoro, Ki Suharno dan Ki Nanang Kancil. Acara ini sekaligus merupakan pembukaan kembali /launching Pondok Seni Wayang Ukur Sukasman setelah sempat terhenti dan vakum dari aktivitasnya selama beberapa waktu sepeninggal perintisnya, Ki Sigit Sukasman. Berbagai perhelatan kesenian, terutama menyangkut karya-karya almarhum, akan digelar selama sepekan mulai tanggal 10 April 2010.
Ki Nanang Kancil mengatakan Wayang Ukur versi baru yang berdurasi 90 menit ini memang lebih singkat dari aslinya, karena telah dimodifikasi oleh generasi penerusnya sedemikian rupa dan dikemas dengan sentuhan teknologi tanpa mengurangi sisi keasliannya agar memikat masyarakat, terutama dengan sentuhan teknologi cahaya. Dahulu pementasan Wayang Ukur generasi Mbah Kasman, dari ide cerita, tata lampu dan lain dipegang sendiri oleh Mbah Kasman dan berdurasi 3 jam, kini sudah dibuat pembagian peran dan waktunya dipersingkat.
Menurut Ki Suharno menjelaskan pada 1990-an, perkembangan wayang di Yogyakarta sangat pesat dengan dalang muda yang punya kreatifitas, namun Wayang Ukur punya daya tarik tersendiri. Berbagai macam jenis kayon/gunungan juga lahir di tangan Mbah Kasman, padahal karya-karya ini banyak diadopsi para seniman wayang dengan mengambil coraknya. "Saya merasa bertanggung jawab dengan keberadaan wayang ukur dan pelestariannya serta sangat merasa bangga bisa memainkan dan merasa tertantang bagaimana Wayang Ukur bisa dieksplorasi lebih luas lagi," katanya.
Bagi generasi muda pertunjukan ini ingin mengenalkan lembali sosok maestro Wayang Ukur, Almarhum Ki Sigit Sukasman atau Mbah Kasman yang selama ini membela dan melestarikan perpaduan wayang kulit dan wayang orang semasa hidupnya. "Kehadiran dan keterlibatan masyarakat umum ini cukup penting dan mendesak sifatnya karena, publik secara luas belum mengenal jauh sosok Ki Kasman dan apa saja kontribusi yang telah beliau berikan pada kesenian dan kebudayaan. Terbatas para pihak yang mengenal hasil-hasil eksperimen dan temuan-temuannya selama masa hidup almarhum khususnya menyangkut seni pewayangan," kata Nanang.

Fanindya Tustria P ( 153080199 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar